Open/Close Menu Ramah perilaku kami, Santun budaya kami, Sungguh-sungguh cara kerja kami

Apakah Anda pernah mengalami jerawat batu? Jerawat batu adalah jenis jerawat parah akibat penyumbatan pori-pori yang menyebabkan peradangan yang serius pada kulit. Ketahui gejala, penyebab dan faktor risiko jerawat batu.

Gejala Jerawat Batu

Jerawat menimbulkan gejala yang mudah terlihat terutama di kulit wajah. Sementara gejala jerawat batu yang paling parah adalah timbulnya benjolan dan nodul bersama papula dan pustula inflamasi atau jerawat bernanah.

Gejala lainnya meliputi:

  • Benjolan besar merata tanpa mata putih jerawat
  • Benjolan jerawat lembut dan menyakitkan saat disentuh
  • Benjolan besar kemerahan berisi nanah
  • Setelah jerawat matang, nanah akan keluar
  • Nanah yang keluar mungkin akan menyebar ke jaringan kulit di sekitarnya

Jerawat ini paling umum terjadi di bagian kulit wajah, namun dapat juga berkembang di dada, leher, punggung, lengan, dan belakang telinga.

Kondisi cystic acne jangka panjang juga meningkatkan risiko timbulnya jaringan parut atau bekas luka pada kulit, seperti:

  • Bekas luka berupa lubang-lubang kecil yang dalam
  • Bekas luka merah atau noda hitam
  • Bekas kulit berlubang lebih besar

Selain itu, pertumbuhan cystic acne juga menimbulkan tekanan psikologis dan emosional akibat kerusakan kulit serius yang memengaruhi penampilan seseorang. Sebagian besar kasus cystic acne disarankan untuk diobati ke dokter kulit.

Baca juga : Manfaat Masker dengan Timun

Penyebab Jerawat Batu

Penyebab jerawat batu pada setiap orang tidak dapat dipastikan, namun berikut ini adalah penyebab yang paling umum:

1. Penyumbatan Pori-Pori

Penyumbatan pori-pori terjadi akibat produksi sebum dan pertumbuhan sel-sel kulit yang berlebihan. Sebum sebenarnya berfungsi untuk membantu melindungi folikel rambut dan kulit, namun produksi yang abnormal malah akan menyumbat pori-pori.

Selain itu, jenis kulit berminyak juga meningkatkan risiko penyumbatan pori-pori akibat minyak, bakteri, dan sel-sel kulit mati yang terjebak di dalam kulit dan memicu timbulnya peradangan jerawat biasa hingga jerawat batu.

2. Perubahan Hormon

Hormon androgen adalah hormon utama yang meningkat di usia remaja. Hormon ini berpengaruh pada kulit, meningkatkan produksi sebum dan sel-sel kulit, hingga menyebabkan penyumbatan pori-pori dan memicu jerawat.

Perubahan hormon tidak hanya terjadi pada remaja, namun juga wanita hamil, gejala menopause, siklus menstruasi, atau sindrom ovarium polikistik. Gejala jerawat umum terjadi pada orang yang mengalami perubahan hormon.

Faktor Risiko Jerawat Batu

Berikut ini adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami jerawat batu, yaitu:

  • Pengaruh genetika
  • Penggunaan kosmetik, pembersih, atau perawatan kecantikan lainnya yang tidak sesuai dengan jenis kulit wajah
  • Pengaruh tingkat kelembapan kulit
  • Efek samping beberapa obat dan bahan kimia seperti kortikosteroid, litium, fenitoin, dan isoniazid
  • Penggunaan jenis kontrasepsi yang dominan kandungan hormon progesteron

Beberapa faktor tersebut diduga memicu timbulnya jerawat batu, terutama akibat riwayat keluarga.

source: doktersehat.com

Write a comment:

*

Your email address will not be published.

© 2022 - RS Karanggede support by PT. PMI

Telepon Kami       (029) 8610600