Penyakit difteri muncul di Tangerang Selatan pada akhir Oktober lalu. Empat anak dari daerah Salembaran, Kosambi, Teluk Naga, dan Curug meninggal dunia. Penyakit ini juga menyebabkan sepuluh warga lain mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit stempat.
Umumnya penyakit difteri terjadi di negara beriklim tropis. Biasanya, penyakit ini menyerang ketika kondisi kebersihan tidak dipelihara dengan baik dan kurangnya imunisasi. Akibatnya, mereka yang tinggal di pemukiman padat berisiko tinggi terjangkit penyakit tersebut.
Gejala penyakit difteri
Difteri biasanya menyerang anak-anak. Namun juga bisa menyerang orang dewasa. Tanda dan gejala penyakit ini biasanya terjadi setelah 2-5 hari pasca infeksi. Sakit tenggorokan (nyeri menelan), pembengkakan kelenjar pada leher, kesulitan bernapas, demam, kulit kemerahan disertai pembengkakan, dan perasaan tidak nyaman adalah beberapa gejala yang biasanya terjadi.
Untuk kasus tertentu, beberapa orang yang terinfeksi bakteri difteri hanya menyebabkan penyakit ringan, atau bahkan tidak bergejala. Penyakit ini tidak hanya bisa diobati dengan antibiotik, tetapi juga bisa dicegah dengan pemberian vaksin DPT (difteri, pertusis, dan tetanus).
Penyakit difteri sangat berbahaya, dan dapat menular ke siapa saja. Jika Anda mencurigai adanya penyakit ini pada diri sendiri atau kerabat, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter. Imunisasi DPT serta deteksi dini dan isolasi diri penderita merupakan cara terbaik untuk mencegah penyebaran penyakit difteri.
Penyebab penyakit difteri
Penyakit difteri merupakan infeksi bakteri yang memiliki efek serius pada selaput lendir hidung dan tenggorokan. Bakteri penyebab penyakit ini, Corynebacterium diphtheria, mampu menghasilkan racun yang merusak jaringan pada manusia, terutama pada hidung dan tenggorokan.
Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, penyebaran bakteri ini paling sering terjadi melalui partikel udara. Meskipun jarang terjadi, namun tak menutup kemungkinan juga menyebar melalui benda-benda atau perabotan rumah tangga. Pada kasus tertentu, Anda juga bisa terkena penyakit difteri bila bersentuhan dengan luka orang yang sudah terinfeksi.
Dampak terburuk dari penyakit difteri adalah kerusakan jantung, ginjal, dan sistem saraf. Bahkan, sekitar 3% orang yang terkena difteri berisiko meninggal dunia. Angka ini bisa lebih tinggi, bila difteri menyerang anak usia di bawah 15 tahun.
source: klikdokter.com